USAHA PRODUK

Gas Elpiji 3 Kg di Garut Langka, Pertamina Gelar Operasi Pasar

Gas Elpiji bersubsidi 3 Kg, gambar ilustrasi
Gas Elpiji bersubsidi 3 Kg, gambar ilustrasi

Gapura Garut ,- Menyikapi kelangkaan Gas Elpiji bersubsidi di Kabupaten Garut dalam beberapa pekan terakhir ini membuat PT Pertamina (Persero) melalui Hiswana Migas Kabupaten Garut berencana melakukan operasi pasar gas elpiji tersebut di sejumlah wilayah.

Menurut Ketua Hiswana Migas Kabupaten Garut H. Sobur, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya selama ini, operasi pasar gas elpiji tersebut sebagian besar akan digelar dikawasan Garut Tengah dan Utara.

“Kegiatan serupa operasi pasar ini rencananya hari ini digelar. Sasarannya adalah sejumlah wilayah yang sering terjadi keluhan mengenai pasokan elpiji ukuran 3 kg,” kata Ketua Hiswana Migas Garut, H. Sobur, Selasa (14/6/2016).

Sobur menjelaskan kegiatan tersebut akan dilakukan di beberapa tempat seperti Kecamatan Wanaraja, Leles, Kadungora, Limbangan, Cibatu, dan sejumlah wilayah selatan Kabupaten Garut. Setiap pangkalan, kata dia, telah ditunjuk untuk mengirimkan minimal satu unit truk (sebanyak 560 tabung) ke tiap daerah sasaran.

“Selain wilayah-wilayah  tersebut masih ada beberapa wilayah lainnya, dimana  penentuan daerah sasaran ini didasarkan pada lokasi kecamatannya yang dinilai strategis, jadi bisa dijangkau juga oleh warga dari kecamatan lain. Misalnya kalau operasi pasar di Kecamatan Cibatu, maka masyarakat dari Kecamatan Leuwigoong dan Sukawening bisa mendapatkannya,” Ungkapnya.

Terkait mekanisme pelaksanaan operasi pasar tersebut, jelas Sobur, akan diperketat dengan penggunaan kartu identitas KTP agar elpiji bersubsidi tersebut tepat sasaran. Namun ia mengaku pihaknya belum bisa memastikan apakah cara ini efektif atau tidak, dalam menyalurkan elpiji bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Sebab bisa saja terjadi, dan selalu terjadi di mana-mana, bahwa orang yang berpenghasilan di atas ini ikut memanfaatkan setiap kegiatan operasi pasar yang digelar. Bisa saja ia meminjam KTP pembantunya untuk mendapat elpiji lebih murah. Tapi kami tidak bisa berbuat banyak karena hal tersebut sulit dideteksi,”Paparnya.

Sementara itu mengenai jumlah pasokan gas elpiji dalam operasi pasar tersebut, Sobur menyatakan tidak mengetahui pasti terkait banyaknya tabung gas yang akan disalurkan dalam kegiatan itu.

“Operasi pasar tergantung pada kemampuan setiap pangkalan. Nanti dilihat kemampuan atau kapasitas yang dimiliki pangkalannya. Hanya yang jelas kegiatan ini wajib dilakukan pangkalan karena sudah ditunjuk oleh Pertamina,” Ucapnya.

Berkaitan maraknya kelangkaan elpiji yang terjadi di beberapa daerah, Sobur sangat menyayangkan,  sebab menurutnya, setiap pangkalan selalu mendapat pasokan tambahan yang bersifat fluktuatif.

“Pangkalan itu juga sudah mendapat pasokan tambahan sebenarnya, yakni mereka dapat pasokan elpiji sebanyak 50 persen dari hari kerja. Misalnya satu pangkalan yang biasa dapat 100 tabung, mereka dapat 50 tabung pasokan fluktuatif ini. Data berikut waktu pelaksanannya jelas,” imbuh Sobur.

Pengiriman pasokan tambahan tersebut telah dijadwalkan pada beberapa waktu tertentu. Di Kabupaten Garut, pasokan tambahan ini disalurkan pada tanggal 4, 11, 19, 22, 25, dan 28.

“Jumlah totalnya pertanggal itu mencapai 240 ribu tabung. Belum lagi ada penyaluran tambahan lagi pada H-2 dan H+2 lebaran. Jadi seharusnya pasokan elpiji cukup,” Tandasnya.***Bro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *